CeritaMotivasi - Pembaca yang budiman, kehidupan kita adalah perjalanan misteri yang menuh dinamika. Sukses, gagal, senang, sedih, kaya dan miskin adalah semua hal yang kita lewati yang turut memberikan arti dan makna tentang kesejatian menjadi manusia. Pada saat kita berapa di tataran terendah atau di titik nadir, tentunya kita membutuhkan suntikan motivasi dan penyemangat hidup agar kita Puisipendek adalah puisi dengan baitbait yang pendek, atau puisi yang singkat pada jelas, dan berikut adalah puisi pendek tentang guru dan pendidikan bagian pertama dari kumpulan puisi guru singkat padat dan jelas terbaik menyentuh hati. bagaimana kata kata puisi guru 4 bait dan cerita pendek dalam puisi pendek ini, untuk lebih jelasnya KultumSingkat Tentang Ikhlas - Ikhlas dalam agama islam mempunyai kedudukan yang penting, Ia-nya merupakan pondasi dan ruh suatu amal ibadah.. Ikhlas sendiri termasuk hal yang susah diaplikasikan pada zaman yang serba palsu dan penuh kepura-puraan ini, oleh karena itu penting kira nya kita mengetahui sedikit tentang urgensi ikhlas dan dalil-dalil yang melandasinya. Namanyamenunjukkan kalau ciri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib merupakan nama yang tak biasa dan tidak lengkap. Nama ini bukan ia sendiri yang menghendaki, bukan pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu, atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Belajartentang cerpen dimulai dari struktur, unsur, sudut pandang, hingga amanat cerpen. Contoh soal dapat membantu kamu agar lebih paham. 20 Contoh Soal Cerpen Kelas 9 Beserta Jawabannya, PG & Essay - Pada pelajaran Bahasa Indonesia, kita diajarkan mengenai cerita pendek. Tentunya kamu pernah membaca suatu cerita pendek. NHfqOE. Cerpen Karangan Adinda Kusuma Putri SholekhahKategori Cerpen Liburan, Cerpen Remaja Lolos moderasi pada 3 February 2016 Liburan. Banyak anak yang menantikan liburan akhir semester termasuk teman-temanku. Tapi bukan aku. Aku bukan orang yang suka menunggu liburan tiba. Aku lebih suka menunggu kapan aku bisa bersama sahabat yang tak lama lagi mungkin kita akan terbelah bagai buah yang terbelah dan akan hilang ketika sudah dimakan. Maaf sebenarnya aku hanya ingin cerita sedikit pengalamanku di liburan akhir semester ini yang menyedihkan. Aku mulai. Aku menyambut liburan yang hanya berumur 2 minggu ini dengan penuh kegembiraan karena aku memiliki banyak rencana dengan teman akrabku atau biasa disebut dengan sahabat katanya sih. Namun apa yang terjadi rasa kegembiraan itu hanya berlangsung sesaat setelah aku membuka ponsel ketika bangun dari tidur siangku yang cukup membuatku menghilangkan sedikit bayangan. Tentang semua rumus-rumus yang aku siapkan selama setengah tahun untuk mengisi lembaran buku dengan tinta yang akan menentukan kelulusanku nanti. Saat aku membuka ponselku dan langsung ku menuju kotak masuk seolah ku merasa bahwa aku telah dikhianati oleh para sahabatku sendiri. Karena dalam 2 pesan yang aku baca semua berisi tentang pembatalan niat kita buat main bersama untuk menghilangkan kepenatan saat berpikir. Sungguh walau hanya beberapa kalimat namun membuatku merasa seperti hewan yang ditinggalkan induknya. Namun aku berpikir positif. Karena aku telah mengambil banyak pelajaran bahwa dengan berpikir negatif pada teman apalagi sahabat akan membuat kita rugi dan tidak akan memiliki teman lagi. Aku berusaha maklum dengan keadaan ini. Aku tahu mungkin aku yang terlalu egois aku mengajak mereka tanpa berpikir liburan mereka dengan orangtua dan resiko mengajak mereka. Dari kejadian itu aku mengambil kesimpulan bahwa kesenangan dunia tidak akan sesuai dengan yang diharapkan manusia. Kita hanya perlu menjalaninya dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Semua akan indah pada akhirnya. Dan aku juga belajar bahwa di umur yang masih seujung kuku ini kita tidak bisa mengambil resiko sebesar apa pun meski kita merasa kita bisa. Cerpen Karangan Adinda Kusuma Putri Sholekhah Facebook Adinda Cerpen Ikhlas merupakan cerita pendek karangan Adinda Kusuma Putri Sholekhah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Kamuflase Oleh Annisa Salsabila Ini adalah dunia. Dunia yang keras. Tidak cocok untuk orang lemah yang tak bisa berakting. Tidak cocok untuk orang payah yang tak bisa berpura-pura. Karena semuanya hanyalah kepalsuan belaka. Mimpi Ku Menjadi Kenyataan Oleh Meylinda KF Aku tersenyum, sembari melihat foto para idolaku yang terpampang di dinding kamarku. Tepat pada tahun 2012, dan tepat waktunya pun pada saat liburan sekolah, aku pun berlibur ke rumah Selamat Menempuh Hidup Baru Masa Remajaku Oleh Dedy Setyo Anggoro Mahasiswa lulusan sebuah universitas yang sedang merasakan susahnya mencari kerja. Bertualang ke berbagai daerah untuk mencari kerja. Itulah aku, Dedy setyo Anggoro yang baru menyandang gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Krasava Mengungkapkan Lewat Puisi Oleh Ay Rahmatillah Sudah sejak dulu aku pendiam, sudah sejak dulu aku lebih suka menyendiri, sudah sejak dulu aku kaku kepada perempuan. Kadang aku merasa aku akan lebih senang jika orang-orang di Hitori Start Over Oleh MAYA Sendirian. Suatu kondisi di mana tiada orang di sekitarmu. Seseorang berkata kepadaku jika kata tersebut merupakan pengganti dari “keren”. Sebagai makhluk hidup yang merasa kesepian tiap hari dan tiap “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Search suggest cerpen islam,cerita islami, dongeng islami, cerpen anak, cerita anak,kumpulan dongeng anak Adik-adik masih suka membaca cerita dari kakak kan. Kali ini kakak akan bercerita tentang berbuat baik kepada orang lain dengan hati yang ikhlas. Nah dari cerita ini semoga adik-adik dirumah bisa menjadi anak yang baik, jujur dan terutama suka menolong, tapi ingat adik-adik yang baik. Kalau kita menolong orang lain harus dengan hati yang ikhlas, dan jangan mengharapkan imbalan dari orang yang kita tolong. Karena Allah SWT akan menggantinya amal kita nanti di suatau saat yang tidak kita duga-duga. Mari adaik-adik dirumah kita baca cerpen islami tentang hati yang ikhlas yuk.... Tulus Dan Ikhlas Mendapat Imbalan Mutiara Terindah Disatu cerita, ada seorang bapak tua yang mempunyai empat orang anak. sang ayah jatuh sakit dan tidak bisa melakukan apa-apa. Ia hanya berbaring diranjang saja sepanjang hari. Cerita Anak Islami - Menolong Dengan Ikhlas Imbalan Mutiara Terindah Salah seorang dari ke empat anaknya itu merawat sang ayah yang sedang terbaring sakit, karena tiga anak yang lainnya tidak mau mengurus dan merawat ayah mereka yang sedang sakit. Ia tetap melakukan semua nya dengan tulus dan dengan hati yang ikhlas. Suatu ketika, sang ayah meninggal dunia, dan ia pun begitu sedih. Selain karena kehilangan ayah yang sangat dicintainya, harta warisannya pun di ambil semua oleh ketiga saudaranya yang lain. Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan sang ayah, di dalam mimpinya sang ayah menyuruhnya untuk pergi kesuatu tempat. Ditempat itu ada uang dengan jumlah seratus dinar. Pada pagi harinya ia pun menceritakan mimpinya itu kepada sang istri yang langsung menyarankan agar ia mendatangi tempat itu. Namun ia tidak mau. Pada malam berikutnya, Ia bermimpi lagi dengan mimpi persis seperti malam sebelumnya. Namun Ia tetap tidak mau mendatangi tempat yang disebut dalam mimpinya. Kemudian di malam ketiga berikutnya lagi Ia bermimpi lagi hal yang sama persis. Dan akhirnya pun ia pergi ketempat yang disebutkan oleh sang ayah didalam mimpinya itu untuk mengambil uang sejumlah seratus dinar. Tapi sesampainya ditempat itu ia hanya mengambil satu dinar saja dari sana. Dengan suka cita, Ia pun pergi kepasar. Dan ia pun membeli dua ekor ikan yang besar-besar. Sesampai dirumah, istinya sangat senang dan segera membersihkan ikan-ikan itu. Betapa terkejut istrinya ketika membelah perut ikan terdapat dua buah mutiara yang paling indah dari yang pernah ia lihat selama hidupnya. Cerita Anak Islami - Menolong Dengan Ikhlas Imbalan Mutiara Terindah Orang-orang dikampungnya mendengar berita temuan ajaib itu, dan berdatangan ingin melihatnya. Dan pada akhirnya berita ini pun sampai ketelinga Raja. Ketika Raja melihat mutiara yang menjadi pembicaraan ramai di masyarakat, ia sangat terpesona akan keindahan dari mutiara itu. Dan ditukarlah dua mutiara indah itu dengan uang emas yang banyak sekali jumlahnya. Baca juga yang ini ya ... Syekh Yang Selamat Dari Badai Hikmah Cerita Anak Islami - Menolong Dengan Ikhlas Imbalan Mutiara Terindah Adik-adik yang baik, kita harus melakukan perbuatan baik dengan hati yang ikhlas dan tanpa mengharapkan imbalan. Allah SWT akan menyukai dan akan membalas perbuatan kita di suatu saat yang tidak terduga. Hai, Sobat Guru Penyemangat, bisakah kamu ceritakan secara singkat kisah orang yang memiliki perilaku ikhlas? Sejatinya ikhlas itu tidak cukup hanya dari kata saja, kan? Karena perilaku ikhlas berawal dari niat yang baik, niat yang rela, dan niat yang tulus. Bila niatnya sudah tidak ikhlas, maka mengerjakan sesuatu jadi setengah hati alias tidak tulus. Tapi, berikut Guru Penyemangat bakal hadirkan cerpen tentang ikhlas lho. Cerita singkat tentang ikhlas berikut menceritakan tentang seseorang yang tetap memberi baik di waktu lapang maupun waktu sempit. Mari disimak saja ya Cerpen Tentang Ikhlas Tetap Memberi di Waktu Lapang Maupun Sempit Hari itu adalah hari Senin. Semua orang tampak sibuk dengan aktivitasnya. Ada yang buru-buru mengejar bis agar tidak tiba di kantor. Ada orang tua yang mengantarkan anaknya sekolah, dan ada pula orang yang baru saja pulang dari pekerjaannya. Tidak terkecuali, Pak Alan pula begitu. Sejak pagi hari ia sudah sibuk menyiapkan jualan telur gulung. Tidak lupa, ia memompa ban terlebih dahulu supaya nanti kegiatanny berniaga ke jalan raya tidak menemui masalah yang berarti. Tapi, walaupun nanti di suatu ketika ia mendapati dirinya terkena musibah seperti ban gerobak jualan yang pecah atau kesulitan lainnya, ia akan terus belajar ikhlas dan menganggap kejadian itu adalah sesuatu yang terbaik untuknya. Karena hari ini adalah hari Senin, Pak Alan punya rasa optimisme yang besar. Ia berpikir positif bahwa nanti para pembeli telur gulung yang ia jual bakal lebih banyak. * Pukul WIB, Pak Alan sudah tiba di samping pintu gerbang sebuah sekolah dasar. Sebagaimana yang diketahui, pukul biasanya anak-anak SD bakal memasuki jam istirahat pertama. Pak Alan pun sudah bersemangat sejak pagi. Ia bahkan menyiapkan dua karpet telur tambahan sebagai persiapan jikalau nanti telur gulung terjual habis sebelum waktunya. * Nyaris satu jam Pak Alan menanti siswa di pintu gerbang SD. Entah mengapa tidak ada satu pun siswa yang keluar dari atau bermain di halaman sekolah. Hanya ada seorang penjaga sekolah yang tampak bolak-balik memeriksa kelas dan ruang guru. Pak Alan yang penasaran langsung bertanya kepada penjaga sekolah tersebut. “Mang, sekarang belum masuk jam istirahat, kah?” “Oalah, anak-anak tadi pukul sudah pulang, Pak. Soalnya hari ini para dewan guru sedang ada acara rapat di Aula Dinas Pendidikan.” Pak Alan pun tersenyum rendah dan langsung meninggalkan penjaga sekolah dengan perasaan setengah patah. Seketika mendorong kembali gerobak telur gulung, barulah terasa olehnya bahwa gerobak jualan hari ini lebih berat daripada hari kemarin, karena memang porsi jualannya lebih besar. Tapi apalah daya, Allah memiliki rencana lain dan nikmat yang besar. Ya, nikmat kali ini adalah ujian bagi Pak Alan untuk lebih sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah. Otomatis penghasil Pak Alan hari ini akan semakin sedikit daripada hari-hari sebelumnya. Demi menyenangkan hatinya, Pak Alan melantunkan shalawat Nabi sembari berdoa kepada Allah agar diberikan kelapangan hati dan dibukakan pintu rezeki. Sesaat sembari duduk santai, tiba-tiba Pak Alan didatangi oleh anak kecil yang memungut sampah untuk dijual kembali. “Nak, sini. Kamu kok tidak sekolah?” tanya Pak Alan “Wah, saya tidak punya biaya untuk sekolah, Pak. Saya hanya seorang diri. Ayah dan Ibu sudah meninggal dunia,” terang si anak Pak Alan pun menyiapkan beberapa porsi telur gulung dan memasukkan beberapa lembar uang sepuluh ribuan ke dalam plastik tersebut. “Nak, ini Bapak beri cemilan agar kamu tetap semangat bekerja,” ujar Pak Alan sembari memberikan telur gulung dan sejumlah uangBoleh Baca Cerita Pendek Tentang Sedekah “Alhamdulillah. Terima kasih, ya Pak. Saya doakan semoga dagangan Bapak laris manis dan berkah.” “Aamiin Ya Robbal’aalamiin.” Pak Alan menyadari bahwa keadaan ia di hari itu serasa sempit. Ia belum mendapatkan pelanggan walau hanya seorang. Hanya saja, Pak Alan tetap berusaha ikhlas dalam memberi. Pak Alan merasa bersyukur karena walaupun hanya jualan telur gulung, namun penghasilannya masih cukup untuk menghidupi keluarga. Lebih daripada itu, ia pula menyadari bahwa perilaku ikhlas harus tetap dilakukan entah itu di waktu sempit maupun waktu lapang. Ikhlas pula tidak harus tentang pemberian yang banyak, tidak harus selalu memberi uang, dan tidak pula harus menunggu kaya. * Hari sudah mulai sore. Pak Alan sudah berkeliling ke sana-kemari sembari mendorong gerobaknya. Tapi sayang, pelanggannya barulah 5 orang saja. Berapa pun pelangganku hari ini, insya Allah aku akan tetap bersyukur kepada Allah. Semoga Allah membukakan pintu rezeki yang seluas-luasnya kepadaku. Begitu doa Pak Alan. * “Pak, telur gulungnya masih ada? Tolong bungkuskan 100 porsi ya…” Dalam lamunnya yang sesaat itu, tiba-tiba Pak Alan didatangi oleh seorang pelanggan. Pakaiannya rapi, namun gaya bicaranya amatlah sederhana. Sepertinya pemuda ini adalah orang kantoran. “Wah, alhamdulillah. Ini serius, Mas?” tanya Pak Alan seraya penasaran. “Iya, Pak. Ini kami ada acara rapat dadakan, sedangkan saya tidak punya waktu untuk mencari cemilan lainnya. Beruntung di sini ada telur gulung,” jelas pemuda tersebut “Oke siap, Mas. Segera saya bikinkan.” Hati Pak Alan hari itu sangat senang. Dia tidak menyangka bahwa kesabaran tadi pagi langsung berbuah. Rencana Allah memang yang paling baik, dan Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya. *Tamat* Nah, demikianlah tadi secarik cerita singkat tentang orang yang memiliki perilaku ikhlas. Dari kisah di atas, kita bisa memetik pelajaran bahwa perilaku ikhlas bisa dilakukan setiap saat baik di waktu lapang maupun waktu sempit, di waktu senang maupun susah. Salam. Ceramah singkat tentang Ikhlas – Dalam kehidupan, orang Islam dianjurkan memiliki jiwa yang ikhlas. Sifat mulia ini telah ditanamkan sejak masa Rasulullah melalui suri tauladan Beliau. Maka ceramah tentang ikhlas sangat penting untuk disampaikan sebagai upaya mentaati perintah agama. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Dasar Hukumnya Ikhlas merupakan suatu usaha seorang hamba untuk melakukan apapun semata-mata karena Allah semata. Artinya, tidak ada kepentingan apapun atas apa yang dilakukan kecuali untuk mendapatkan ridho Allah SWT. Orang yang berjiwa ikhlas sangat dicintai oleh Allah SWT dan tentunya mendapatkan pahala di sisiNya. Hal itu karena mereka akan menerima apapun kehendak Allah. Termasuk nikmat ataupun cobaan yang diberikan dalam kehidupan. Dasar hukum Islam tentang ikhlas terdapat pada banyak ayat Al-Quran. Salah satunya di QS Az-Zumar ayat 11 sampai 14. قُلْ اِنِّيْٓ اُمِرْتُ اَنْ اَعْبُدَ اللّٰهَ مُخْلِصًا لَّهُ الدِّيْنَ – ١١ Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintahkan agar menyembah Allah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama. وَاُمِرْتُ لِاَنْ اَكُوْنَ اَوَّلَ الْمُسْلِمِيْنَ – ١٢ Dan aku diperintahkan agar menjadi orang yang pertama-tama berserah diri.” قُلْ اِنِّيْٓ اَخَافُ اِنْ عَصَيْتُ رَبِّيْ عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيْمٍ – ١٣ Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab pada hari yang besar jika aku durhaka kepada Tuhanku.” قُلِ اللّٰهَ اَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهٗ دِيْنِيْۚ – ١٤ Katakanlah, “Hanya Allah yang aku sembah dengan penuh ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agamaku.” Ayat ini menegaskan bahwa dalam menjalankan agama seseorang hendaknya tidak mengharap apapun dari selain ridho Allah Taala semata. Disertai dengan sikap berserah diri sepenuhnya kepada Sang Maha Kuasa dengan memurnikan tauhid dan konsisten menjalankan ketaatan. Baca juga judul ceramah ustadz abdul somad Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Manfaatnya dalam Kehidupan Ikhlas membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Bagi yang mengamalkannya, ia tidak hanya akan memperoleh pahala dan ridho Allah, tetapi itu juga akan mengubah kehidupan di dunia. Inilah beberapa manfaat ikhlas dalam hidup yang disampaikan pada ceramah tentang ikhlas Keutamaan Ikhlas Mendapat Kecukupan dari Allah Seseorang yang senantiasa menanamkan keikhlasan dalam dirinya akan dicukupi oleh Allah. Sehingga, ia tidak akan mendapatkan kekurangan dan akan selalu merasa cukup. Akan tetapi, kualitas keikhlasan tiap orang berbeda-beda dan itulah yang menentukan sejauh mana pertolongan Allah. Bahkan dalam Al-Quran Surah Az-Zumar ayat 36 disebutkan bahwa Allah sudah sangat cukup untuk melindungi hambaNya. اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ عَبْدَهٗۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِالَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ “Bukankah Allah yang mencukupi hamba-Nya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia.” Oleh karena itu, manusia tidak perlu berkecil hati. Setiap ada musibah yang datang menimpa, ikhlaskan semuanya karena Allah. Maka Allah akan memberikan hikmah dan jalan. Baca juga teks khutbah jumat yang membuat jamaahnya menangis Keistimewaan Ikhlas Lebih Istiqomah dalam Beramal Orang yang bersifat penuh keikhlasan cenderung menjadi hamba yang istiqomah. Khususnya istiqomah dalam beramal. Hal ini karena mereka sama sekali tidak perhitungan dengan apa yang dimiliki dan meyakini bahwa semua yang ada hanyalah titipan Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Qashash ayat 88 bahwa semua akan binasa kecuali atas kehendak Allah SWT. وَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَۘ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ اِلَّا وَجْهَهٗ ۗ لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ – ٨٨ “Dan jangan pula engkau sembah tuhan yang lain selain Allah. Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” Ketika menyadari Allah lah Sang Penentu dan Sang Pemilik, maka hamba yang Ikhlas tidak akan menunda-nunda ibadah dan amal. Baca juga ceramah tentang berzina Fadhilah Ikhlas Meningkatkan Ketenangan Batin Manfaat ikhlas yang lain adalah dapat membawa ketenangan batin kepada pelakunya. Ketenangan batin dan pikiran sangat penting dalam kehidupan dunia yang penuh ketidakpastian ini. Namun, dengan mengedepankan sifat ikhlas, itu akan mudah didapatkan. Orang yang ikhlas tidak akan menjadi budak duniawi karena justru ia tidak akan mendapatkannya. Hal ini termaktub di dalam sebuah hadis Nabi riwayat Ibnu Majah. Oleh sebab itu, jika ingin batinnya damai dan tenang biasakan diri untuk ikhlas menerima apapun. Baca juga contoh teks ceramah Kelebihan Ikhlas Dijauhkan dari Sifat Buruk Seseorang yang selalu ikhlas dalam segala hal akan dijauhkan dari sifat-sifat tercela. Seperti iri, dengki dan takabur. Karena ia akan selalu menyadari bahwa apa yang ada pada dirinya saat ini adalah wujud dari kekuasaan Allah. Sedangkan semua itu bisa diambil kapanpun. Di samping itu, orang berjiwa ikhlas juga akan menjadi pemaaf karena menyadari manusia tempat salah dan lupa. Ia juga akan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah yang tak terhitung. Ceramah Singkat tentang Ikhlas dan Tingkatannya Kemampuan setiap orang untuk ikhlas berbeda-beda. Oleh karena itu, para ulama’ membuat tingkatan ikhlas. Berikut ini tiga tingkatan ikhlas menurut Imam Nawawi dalam kitab Nashaihul Ibad Tingkatan Ikhlas Pertama Ini merupakan tingkatan ikhlas tertinggi yang hanya dapat dilakukan oleh orang tertentu. Pengertian ikhlas paling tinggi adalah senantiasa membersihkan diri dari perhatian manusia. Apapun yang dilakukan sama sekali bukan bertujuan untuk dipuji sesama makhluk. Seorang hamba benar-benar ikhlas karena Allah semata. Melakukan semua perintahNya dan menjauhi larangannya. Tidak ada hasrat untuk duniawi termasuk harta dan pujian dari manusia. Tingkatan ikhlas ini benar-benar murni hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Pada tingkatan pertama ini, seorang hamba bahkan sama sekali tidak memikirkan balasan atas amal yang dilakukan. Bahkan, tidak memikirkan di akhirat nanti akan dimasukkan ke dalam surga atau neraka. Tingkatan Ikhlas Kedua Imam Nawawi juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas. Tentu saja tingkatan ini lebih rendah dibandingkan tingkatan yang pertama. Yang dimaksud dengan tingkatan kedua dalam ikhlas adalah melakukan perbuatan untuk mendapat surga. Artinya, seseorang mengikuti ajaran dan perintah Allah untuk mengejar kehidupan akhirat. Misalnya surga dan balasan-balasan atas amal yang diberikan semasa hidup. Ia juga mengharapkan pahala serta ampunan yang besar dari Sang Maha Pengampun. Sikap seperti ini adalah bagian dari ikhlas, meskipun masih ada ikhlas yang jauh lebih baik. Umumnya, manusia masih ada pada tingkatan kedua ini. Meski ada banyak kyai dan ulama’ yang mampu mengamalkan tingkatan ikhlas pertama. Tingkatan Ikhlas Ketiga Adapun tingkatan ikhlas ketiga adalah melakukan suatu perbuatan dengan mengharap berbagai balasan yang bersifat duniawi. Misalnya beramal dengan tujuan untuk meningkatkan rezeki dan terhindar dari kemiskinan serta kesusahan. Tingkatan ikhlas seperti ini menjadi ikhlas yang paling rendah. Tidak sedikit pula manusia yang masih berada pada tataran ini. Namun, mereka akan tetap dianggap sebagai hamba yang beribadah karena agama sendiri menjanjikan hal tersebut baik dalam Al-Quran ataupun Hadis. Beberapa Hal yang Merusak Keikhlasan Niat yang ikhlas untuk mengerjakan suatu ibadah terkadang bisa berubah. Jika tidak kita pagari niat dan hati, niscaya amalan tersebut menjadi sia-sia. Diantara penyakit ikhlas adalah sebagai berikut Riya dan Sum’ah Sifat Takabbur dan Ujub Hasad dan Ghadab Beberapa sifat tercela ini sedikit banyaknya dapat menggerus keikhlasan. Maka, perlu bagi kita semua untuk membentengi diri dari sifat buruk ini. Kiat agar Ibadah selalu Ikhlas Membulatkan niat ibadah dan amal untuk Allah semata Memahami makna dua kalimat syadahat Gemar membaca al Quran setiap hari Giat belajar ilmu agama Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal sholeh, sedikit demi sedikit Senantiasa berzikir dan berdoa kepada Allah Taala Bergaul dengan orang sholeh dan mencari lingkungan yang kondusif Itulah beberapa manfaat dan tingkatan ikhlas yang dapat disampaikan pada ceramah singkat tentang ikhlas. Mengingat sangat pentingnya ikhlas dalam kehidupan, sebaiknya tiap umat Muslim mempelajarinya. Ceramah singkat tentang Ikhlas dan Urgensinya Semoga kultum singkat tentang ikhlas ini bermanfaat ya. Temukan juga informasi penting dan bermanfaat lainnya, hanya di nexmedia. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ditengah kehidupan yang serba kompleks ini ternyata masih ada orang-orang yang mempunyai keikhlasan yang luar biasa. Hal itu ditunjukkan dalam bentuk memberikan kepeduliannya kepada orang lain disaat orang lain sangat membutuhkan sebuah pertolongan. Sebut saja Ibu Nyami yang dalam kesehariannya hanya bisa mengais rezeki dari pagi hingga sore hari sebagai seorang pemulung jalanan yang ditemani oleh anaknya yang masih kecil dan sebuah gerobak tua. Siapa sangka dan siapa duga ia telah memberikan yang contoh terbaik dalam hidupnya ketika ia dipertemukan sengan seorang Ibu Tua sebayanya yang meminta tolong padanya agar membeli bunga kamboja seharga rupiah dari Ibu Tua itu demi untuk membayar keperluan uang sekolah anaknya. Lain pula halnya dengan Pak Roni yang kesehariannya hanya sebagai seorang pedagang buku gambar, buku cerita anak-anak, yang mengalami cacat fisik itu yakni kakinya yang puntung sebelah dengan semangatnya yang besar berkeliling kota Semarang hanya untuk berjuang hidup. Juga telah memberikan nilai-nilai keteladanan yakni keikhlasan yang begitu besar dalam hidupnya. Ketika Ia bertemu dengan seorang anak perempuan yang ingin menjual botol loakan padanya seharga rupiah untuk membeli pakaian sekolah. Pak Roni menanyakan anak itu untuk apa ia menjual botol itu. Anak itu menjawab bahwa untuk membeli pakaian sekolah. Pak Roni pun merogoh kantongnya dan mengeluarkan semua uang yang di dapatnya itu. Lalu memberikan kepada anak itu. Melihat dua kisah diatas yang di alami oleh Ibu Nyami dan Pak Roni bagi saya adalah sebuah kisah yang sangat mengharukan sekaligus menggelitik kita semua. Bahwa ternyata dalam kehidupan ini, khususnya di kota-kota besar masih ada sosok seperti Ibu Nyami dan Pak Roni yang punya kepedulian yang begitu besar kepada orang lain. Padahal pekerjaan yang ia jalani setiap harinya itu boleh di bilang masih jauh dari cukup atau pas-pasan. Apakah karena Ibu Nyami dan Pak Roni selalu ikhlas dalam menjalani hidup ini dan mensyukuri dengan apa yang mereka dapatkan dari hasil pekerjaaannya. Itu masalah lain. Namun, aktiualisasi nilai-nilai keikhlasan telah ia wujudkan dalam laku kehidupannya sehari-hari. Jika ditelisik lebih jauh lagi, Ibu Nyami dan Pak Roni telah memahami persis apa arti sebuah keikhlasan dalam kehidupan ini. Baginya, hidup yang sementara ini ia manifestaskan dengan berbuat baik kepada orang lain. Hanya itu saja yang ada dalam benak mereka. Tidak ada yang lain. Selebihnya bagi mereka, tetap terus berjuang mengadu nasib untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Semua urusan itu ia serahkan kepada Tuhan. Manusia hanya bisa bergerak dan berikhtiar, Tuhan yang memberikan jawabannya dalam bentuk apa saja. Buktinya, mereka masih bisa bersyukur dengan apa yang di jalankannya itu sebagai anugrah Tuhan. Ia masih bisa mendapatkan rezeki setiap hari untuk bisa bertahan hidup. Kisah-kisah keteladanan ini adalah merupakan sebuah gambaran pada kita semua bahwa itulah salah satu makna hidup manusia dalam dirinya. Yang menununtun dan membawanya ke dalam sebuah tuntunan kemuliaan. Ditengah semakin sulitnya kepekaan-kepekaan manusia kepada sesama. Memberikan sebuah contoh kisah keteladanan yang statusnya hanyalah sebagai seorang yang selama ini kita pandang sebelah mata, namun kenyataannya ia telah memberikan sebuah nilai-nilai keikhlasan dalam hidup ini. Suatu bukti bahwa status manusia seperti pangkat, jabatan, golongan, pendidikan, bukanlah segalanya dalam hidup ini. Yang segalanya adalah bagaimana mem-fungsikan “rasa” kepekaan kita dalam kehidupan ini. Karena dalam “rasa” itu sebenarnya disitulah sifat-sifat Tuhan selalu bersemayam. Kisah cerita nyata ini saya angkat dari sebuah acara “minta tolong” di RCTI. Lihat Pendidikan Selengkapnya

cerita pendek tentang ikhlas