Bagaimanacara menebus dosa yang telah kita buat terhadap orang tua. Misalnya bikin ibu kita menangis? Mna yg lebih baik didahulukan antara menepati janji dan berpuasa sunnah Sedangkan keduanya tdk bisa d lakukan secara bersamaan karna kendala
10 Sesungguhnya orang-orang yang kafir diserukan kepada mereka (pada hari kiamat): "Sesungguhnya kebencian Allah (kepadamu) lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri karena kamu diseru untuk beriman lalu kamu kafir". 11- Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali
PostinganAnak Bambang Pamungkas Bikin Khawatir, Sebut Ingin Menebus Dosa di Akhirat Dituding Ingkar Janji, Pidato Pensiun Bambang Pamungkas soal Pria Sejati Viral Lagi Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha. Partner Semarang | 00:51 WIB. Lokasi Sholat Idul Adha di Kota Semarang Sabtu 9 Juli 2022, Nama Lapangan, Masjid, Mushola Alamat dan
Ulangan 16:22, Maleakhi 2:16, Imamat 26:30). Disebutkan rela mati demi menebus dosa umat manusia, namun disaat bersamaan melemparkan ke neraka umat manusia yang tidak menaruh keyakinan kepadanyaโsehingga menodai ketulusan pengorbanan diri yang bersangkutan.
OarZ5. Kita mungkin cukup sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa janji adalah hutang. Ternyata, pepatah ini benar-benar menggambarkan pengertian janji itu sendiri. Janji adalah sebuah perkataan atau pengakuan yang bersifat mengikat diri sendiri terhadap sesuatu ketentuan yang dia katakan. Karena sifatnya yang mengikat, janji ini harus ditepati dan agama Islam pun demikian. Janji merupakan sesuatu yang harus ditepati. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โTanda orang munafik itu ada tiga jika berbicara dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya diberi amanat dia berkhianatโ HR. Bukhari Muslim. Maka, dari hadis tersebut, tentu kita tidak mau termasuk ke dalam golongan orang munafik akibat suka ingkar terhadap janji yang Janji dalam IslamDari hadis Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam di atas, kita bisa mengetahui bahwa janji mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Tidak boleh kita seenaknya mengucap janji jika kita tidak merasa yakin bisa menepatinya. Tentang pentingnya menepati janji ini juga ada dalam surat an Nahl ayat 91 dan 92, yang berbunyi,โDan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpahmu itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu terhadap sumpah-sumpah itu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah perjanjianmu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya mengujimu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan ituโ.Dari ayat di atas, kita bisa mengetahui bahwa Islam mewajibkan umatnya untuk selalu menepati janji. Kalaupun misalnya kita melanggar janji tersebut dengan berbagai alasan yang tidak akan diketahui oleh orang lain, Allah Melihat apa yang kita lakukan. Allah Maha Mengetahui segala isi hati kita dan Dia akan meminta kita mempertanggungjawabkan perbuatan itu di akhirat kelak. Tentu kita harus melihat juga apakah isi perjanjian yang kita buat melanggar ajaran agama atau M. Yunan Nasution, ada beberapa hukum memenuhi janji yaitu sebagai berikutSunnah untuk memenuhinya, jika hal yang diperjanjikan tidak diperintahkan oleh agama dan juga tidak mengandung mudharat tertentu jika ditinggalkan, baik untuk diri sendiri atau orang lain. Misalnya, seseorang berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak lagi makan makanan untuk tidak memenuhinya, jika janji yang dia buat sudah tidak relevan dengan keadaan dan jika meninggalkan janji tersebut lebih besar manfaatnya. Misalnya ketika seseorang berjanji untuk tidak melanjutkan kuliah karena ingin berbisnis saja, namun orang tua lebih meridhai dia untuk kuliah. Jika demikian, dia harus membayar kafarat atas janji atau sumpah yang dia buat dengan berpuasa kafarat 3 hari untuk meninggalkan janjinya, yaitu ketika janji yang dia buat bertentangan dengan ajaran Islam tentang Ingkar JanjiIngkar janji yang dimaksud di sini adalah ketika seseorang mengingkari janjinya yang tidak bertentangan dengan ajaran agama. Melakukan perbuatan ingkar janji juga bisa berarti orang tersebut berbuat kebohongan kepada orang lain. Bagaimanapun, pihak lain yang mendengar janji kita telah memberi kepercayaan dan berharap untuk kita menepatinya. Maka, ketika kita mengingkari janji tersebut, orang tersebut pasti akan merasa dibohongi dan subhanahu wa taโala mengutuk keras, melaknat serta akan menimpakan bencana kepada seseorang yang ingkar kepada janjinya sendiri. Bukan hanya janjinya kepada Allah, Allah juga melaknat manusia yang melanggar janjinya terhadap manusia terhadap janjinya sendiri merupakan salah satu sifat orang munafik. Padahal, Allah sangat membenci orang munafik. Hal ini tercermin dalam surat An Nisa ayat 145, Allah berfirman, โSungguh, orang-orang munafik itu ditempatkan pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi merekaโ.Sebagai umat muslim, kita harus beriman pada hari akhir, dimana setelah itu semua manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya selama di dunia. Hal ini termasuk semua janji yang pernah dia buat pun akan dimintai pertanggungjawabannya saat di akhirat kelak. Seperti dalam surat al Israโ ayat 34, Allah berfirman, โDan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik bermanfaat sampai dia dewasa dan penuhilah janji. Sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnyaโ.Cukup dengan beberapa ayat al Quran di atas, kita bisa mengetahui bahwa ingkar janji bukanlah termasuk ciri-ciri muslim yang bertakwa. Bahkan, Allah subhanahu wa taโala sangat membencinya. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berusaha untuk menepati janji yang pernah kita buat. Karena Allah pasti Menyaksikan semua perjanjian yang kita beberapa manfaat besar bagi manusia yang selalu menepati janjinya, baik manfaat di dunia maupun di akhirat. Manfaat di dunia tentu saja berupa hubungan sosial yang lebih baik, kepercayaan dari orang lain, yang mungkin akan mendatangkan amanah lain dan bermanfaat sebagai ladang pahala kita. Hal ini sudah tercermin pada teladan yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dulu saat mendakwahkan ajaran Islam. Pada saat itu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dikenal sebagai sosok yang jujur dan selalu menepati janji. Beliau dan pengikutnya selalu menepati janji, bahkan janji yang dibuat dengan kelompok orang kafir. Pada akhirnya, hal ini menimbulkan kepercayaan dan berbondong-bondonglah orang yang masuk itu, manfaat untuk kehidupan akhirat kita adalah Allah akan menggolongkan kita ke dalam golongan orang yang bertakwa. Dalam al Quran surat Ali Imran ayat 76, Allah berfirman, โSebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah Mencintai orang-orang yang bertakwaโ. Dari ayat tersebut kita bisa mengetahui, jika kita selalu menepati janji kita dan bertakwa pada Allah, Allah akan Mencintai kita sebagai hamba-Nya yang hanya sebagai usaha kita menggapai ketakwaan pada Allah subhanahu wa taโala, menepati janji juga bisa menjadi penyebab dihapusnya dosa kita dan memasukkan kita ke surga. Hal ini tercermin dalam firman Allah di surat al Baqarah ayat 40, โDan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamuโ. Berdasarkan Ibnu Jarir rahimahullah, janji Allah kepada mereka yang dimaksud adalah Allah akan memasukkan mereka ke surga jika mereka melakukan hal awal pembahasan kita telah mengetahui bahwa Rasulullah bersabda bahwa ingkar janji merupakan salah satu perilaku orang munafik. Ternyata, tidak hanya itu, orang yang mengingkari janji juga akan mendapat laknat Allah dan malaikat. Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โBarang siapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusanโ HR. Bukhari, 1870, dan Muslim, 1370.Tidak hanya hadis di atas, dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โSungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan, Ketahuilah, ini adalah pengkhianatan si fulanโ HR. Bukhari no. 6178 dan Muslim Dari hadis tersebut, kita tidak mau bukan, jika dimasukkan ke golongan para pengkhianat di hari kiamat kelak? Kita semua pasti ingin masuk ke dalam golongan orang-orang beriman dan bertakwa di hari akhir pembahasan di atas, kita mengetahui bahwa menepati janji adalah hal yang sangat penting dalam agama Islam. Sebaliknya, ingkar janji merupakan perbuatan yang dibenci dan dilaknat oleh Allah subhanahu wa taโala, juga oleh malaikat dan seluruh manusia. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita pun harus mengikuti ajaran Islam untuk selalu menepati janji. Jangan pernah membuat janji yang kita tahu atau tidak yakin bisa kita tepati. Karena janji apapun yang kita buat, akan diminta pertanggungjawabannya DalamIslam
Janji menjadi menu pergaulan kita sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dan, janji termasuk tipe pekerjaan ringan. Mudah sekali diucapkan. Makanya, sebab ringan berjanji, orang-orang pun jadi ringan pula berjanji. Walaupun ringan diucapkan, bukan berarti setiap janji tidak memiliki konsekuensi. Tabiat janji mesti dipenuhi dan ditepati. Janji Haruskah Ditepati? Lantas, bagaimana pandangan Islam mengenai janji. Di dalam Al-Quran Allah SWT memerintahkan setiapmuslim agar menunaikan janji yang pernah diucapkannya. โDan, tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.โ QS. An-Nahl 91. Seruan menepati janji pada ayat tersebut bersifat wajib. Dengan kata lain, orang yang tidak menepati janji tanpa disertai oleh alasan-alasan yang dibolehkan syariat akan mendapatkan dosa. Bahkan, dua dosa. Pertama, dosa terhadap orang yang telah kita berikan sebuah janji yang tidak ditepati. Hatinya akan terluka. Kedua, dosa kita kepada Allah yang menjadi saksi penjanjian antara kita dan orang lain. Orang beriman selalu menepati janji. Karena begitu kharakter seorang muslim yang Allah paparkan di dalam Al-Quran. โBeruntunglah orang-orang beriman, yaitu โฆ orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.โ QS. Al-Mu`minรปn 1-6. Sebaliknya, mengingkari janji adalah sifat syaitan. โPadahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.โ QS. An-Nisรข 120. Bahkan, di dalam hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Amru, Rasulullah SAW bersabda โEmpat hal yang ada dalam diri orang munafik โฆ apabila ia berjanji, maka ia ingkariโ. Janji yang Dosa Ditepati Janji memang harus ditepati. Sudah jelas. Tapi bagaimana, isi janji yang kontradiktif dengan perintah Allah. Apakah janji itu tetap dipenuhi, atau janji itu tidak perlu ditepati? Masalah kontradiktif yang dimaksud adalah bahwa Allah SWT mewajibkan memelihara persaudaraan dan melarang memutuskan tali silaturahmi. Apabila seseorang berjanji tidak menjalin silaturahmi, misalkan ia mengatakan saya tidak akan mengirim SMS lagi ke saudaranya; dia tidak akan pernah lagi saya ajak bicara, dsb., sebagai bentuk keinginan memutuskan persaudaraan. Padahal Allah SWT memerintahkan menjalin persaudaraan. Di dalam sebuah hadits shahih riwayat Imam Al-Bukhari, dari Abu Ayyub Al-Anshรขri ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda โTidak boleh seorang muslim menjauhi saudaranya sesama muslim lebih dari tiga hariโ. Hadits ini memberi tenggat waktu dua orang muslim yang saling berseteru, untuk tidak memperlama perselisihan. Bila keduanya tetap bersikeras melanggengkan permusuhan, kedua-duanya sama-sama memperoleh dosa. Tapi, bila salah seorang telah mendahului menyambung kembali silaturahmi yang terputus, sementara yang lain bersikukuh tidak bersedia menerima uluran silaturahmi itu, maka orang yang berdosa adalah orang yang menolak mengikat persaudaraan. Oleh karena, setiap muslim wajib memelihara persaudaraan. Janji untuk tidak menyapa kepada saudara adalah bentuk janji yang bisa mengakibatkan pemutusan persaudaraan. Perbuatan ini terkategori sebagai perbuaan dosa. Allah SWT tidak pernah menyuruh hamba-Nya untuk melakukan perbuatan dosa. โSesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh melakukan perbuatan dosaโ. QS. Al-A`raf 28. Allah SWT memerintahkan manusia melakukan kebajikan dan memperbanyak perbuatan baik. Oleh sebab itulah, seseorang yang berjanji tidak menghubungi saudaranya, baik melalui SMS, atau cara yang lain, adalah janji yang tidak dibenarkan. Dengan sendirinya, janji itu gugur. Dan, tidak perlu dipenuhi. Bahkan, bila memaksakan diri untuk memenuhi perbuatan buruk itu, orang tersebut telah termasuk orang yang memutuskan silaturahmi. Wallรขhu a`lam. Dikutip dari Penulis - Jika artikel ini bermanfaat, silahkan share. Lets change the world together saudaraku !...
MUSLIM yang tidak mengerjakan apa yang diperintahkah Allah Azza Wajalla atau tidak menjauhi larangannya tentu akan mendapatkan dosa. Meski begitu, semua dosa bisa diampuni kecuali dosa syirik, yakni menduakan Allah subhanallahu wataโala. Lantas adakah cara bagi muslim untuk menebus dosa-dosa yang telah lalu? Menurut Ustadz Abdullah Roy, Lc, di antara penebus dosa adalah taubat nasuha. Para ulama menyebutkan bahwa taubat nasuha memiliki 4 syarat BACA JUGA Awal dari Dosa Besar 1. Menyesali apa yang telah berlalu. 2. Meninggalkan perbuatan tersebut. 3. Berniat untuk tidak mengulanginya di masa yang akan datang. 4. Mengembalikan hak orang lain kalau dosa tersebut berkaitan dengan hak orang seperti mencuri dll. BACA JUGA Dzikir Ini Bisa Hapus Seribu Dosa Di antara penebus dosa tersebut adalah tauhid, karena Allah akan mengampuni dosa-dosa kita selama kita tidak berbuat syirik kepadaNya. Gantilah atau tebuslah dosa-dosa yang kita lakukan dengan amal-amal kebaikan yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan jauhi perbuatan bidโah. Hendaknya mencari ustadz dan teman-teman yang shalih yang bisa menasehati kita dan membimbing kita kepada jalan istiqamah, dan menjauhi teman-teman yang mengingatkan dan mengajak kita kepada dosa kembali. Wallahu aโlam. [] SUMBER KONSULTASI SYARIAH
Dalam Islam, janji adalah sesuatu yang sangat di jaga, selama janji tersebut tidak bertujuan untuk berbuat dosa dan ingkar kepada Allah. Bahkan janji akan dimintai pertanggung firman Allah Swt, ุฅูููู ุงููุนูููุฏู ููุงูู ู
ูุณูุฆููููโSesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnyaโ QS. Al Israโ 34. Disamping janji diminta pertanggung jawabannya. Setiap muslim juga sangat di tekankan untuk menepati janji yang sudah mereka ikrarkan. Allah Swt berfirman dalam Al-Qurโan Surah An-Nahl ููุฃููููููุง ุจูุนูููุฏู ุงูููููู ุฅูุฐูุง ุนูุงููุฏูุชูู
ู ููููุง ุชูููููุถููุง ุงููุฃูููู
ูุงูู ุจูุนูุฏู ุชููููููุฏูููุง ููููุฏู ุฌูุนูููุชูู
ู ุงูููููู ุนูููููููู
ู ูููููููุง ุฅูููู ุงูููููู ููุนูููู
ู ู
ูุง ุชูููุนูููููู 91 ููููุง ุชูููููููุง ููุงูููุชูู ููููุถูุชู ุบูุฒูููููุง ู
ููู ุจูุนูุฏู ูููููุฉู ุฃูููููุงุซูุง ุชูุชููุฎูุฐูููู ุฃูููู
ูุงููููู
ู ุฏูุฎูููุง ุจูููููููู
ู ุฃููู ุชูููููู ุฃูู
ููุฉู ูููู ุฃูุฑูุจูู ู
ููู ุฃูู
ููุฉู ุฅููููู
ูุง ููุจููููููู
ู ุงูููููู ุจููู ููููููุจููููููููู ููููู
ู ููููู
ู ุงููููููุงู
ูุฉู ู
ูุง ููููุชูู
ู ููููู ุชูุฎูุชูููููููู 92Artinya โDan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpahmu itu sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu terhadap sumpah-sumpah itu. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat. 91 Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah perjanjianmu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya mengujimu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari Kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.โ 92 Memenuhi janji itu adalah tanda berimannya seseorang karena memenuhi janji itu wajib dan mengingkarinya adalah dosa besar dan pelakunya dianggap sebagai munafiq dan tidak bolih suka mengingkari janji adalah bukti seseorang itu tidak beriman sekalipun berketerampilan orang salih seperti berjanggut dan memakai jubah dan serban apatah lagi kalau yg mengingkari janji itu dengan keterampilan orang fasiq. Baca juga Hukum Melanggar Janji Dalam IslamNabi Saw bersabda ุขููุฉู ุงููู
ูููุงูููู ุซููุงุซู ุฅูุฐูุง ุญูุฏููุซู ููุฐูุจู , ููุฅูุฐูุง ููุนูุฏู ุฃูุฎููููู , ููุฅูุฐูุง ุงุคูุชูู
ููู ุฎูุงููArtinya โTanda orang munafik itu ada tiga apabila berbicara ia dusta, apabila janji ia salahi, apabila diberi amanah ia khianat.โ HR. Bukhari dan Muslim Bahaya dan Dosa Mengingkari JanjiSetiap orang bisa dipastikan pernah berhubungan dengan orang lain. Kemungkinan besar sudah pernah merasakan, betapa pahitnya dibohongi orang lain dengan ingkar janji. Memang ingkar janji itu penuh dengan madharat, banyak sisi negatif yang akan timbul akibat ingkar janji ini. Allah SWT akan mengutuk keras dan melaknat serta menimpakan bencana terhadap orang yang ingkar janji, baik itu berjanji kepada Allah maupun berjanji terhadap saesama manusia. Baca juga Keutamaan Menepati Janji Dalam IslamDari Ali bin Abi Thalib ra. berkata, Rasulullah Saw bersabda, ู
ููู ุฃูุฎูููุฑู ู
ูุณูููู
ูุง ุ ููุนููููููู ููุนูููุฉู ุงูููููู ููุงููู
ููุงุฆูููุฉู ููุงููููุงุณู ุฃูุฌูู
ูุนูููู ุ ูุงู ููููุจููู ู
ููููู ุตูุฑููู ูููุง ุนูุฏููู ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑูุ ุฑูู
1870 ู ู
ุณูู
ุ ุฑูู
1370โBarangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan.โ HR. Bukhari dan Muslim Demikianlah pembahasan berikut. Semoga kita selalu bisa menepati janji.
Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud, tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah. Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur.QS. Al-Maidah 89 Dari ayat tersebut bisa kita ambil beberapa ketentuan hukum antara lain1. Tidak semua pelanggaran atas sumpah itu diancam dengan hukuman. Karena ada jenis sumpah tertentu yang dinilai oleh Allah SWT sebagai sumpah yang main-main Apabila seseorang melanggar sumpah yang disengaja, maka harus ditebus dengan beberapa alternatif yaituMemberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atauMemberi pakaian kepada mereka atauMemerdekakan seorang siapa tidak sanggup melakukan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga aโlam bishshawabSumber eramuslim
cara menebus dosa ingkar janji